Tipe Cewek Dilihat dari Selera Filmnya

Apa hubungannya cewek sama film? Yah, biasanya di sebuah film ada cewek dan biasanya cewek itu justru jadi daya jual buat film itu (baca: Transformers). OK, itu kalo di film kan. Tapi, apa hubungannya cewek dalam dunia nyata dengan film? Gak ada hubungan langsung sih, tapi kamu bisa melihat kepribadian cewek dari selera filmnya loh. Misalnya begini:

#Suka Chick Flick / Romantic Comedy

Film-film kayak: The Ugly Truth, Life As We Know It, Sex and The City, Valentine’s Day

Berarti: Cewek itu adalah seorang hopeless romantic. Ya belum tentu hopeless sih sebenernya, tapi pasti merupakan tipe cewek yang mengharapkan sebuah hubungan romantis yang bakal berakhir happy seperti di film-film yang ditontonnya. Pada umumnya cewek-cewek ini gampang banget nangis kalo nonton film dan ini adalah tipe-tipe cewek yang suka mengeluarkan komentar, “Aaaaaa…coo cwiiiiitttt!!!”

#Suka Fantasy / Animasi

Film-film kayak: Ice Age, Narnia, Finding Nemo, Harry Potter

Berarti: Cewek ini agak kekanak-kanakkan. Bukan berarti selalu kekanak-kanakkan dalam hal yang buruk seperti kalo makan harus disuapin atau masih ngompol ya, bisa aja dia seseorang yang sangat dewasa dan mandiri. Tapi kelakukannya terkadang suka kayak anak-anak, dalam artian gaya bicara, sikap, dan mungkin pemilihan aksesoris. Ya gitu deh. Ngerti kan maksudnya?

#Suka Film Bertema Perempuan

Film-film kayak: Pertaruhan (At Stake), Perempuan Punya Cerita, Working Girls, A League of Their Own, The Color Purple

Berarti: Feminist atau tanpa disadari agak feminist. Dalam hatinya mungkin tipe cewek ini ingin bekerja di komnas perempuan dan selalu ingin berjuang demi kesetaraan gender. Biasanya tipe cewek ini langsung semangat begitu ngomong topik yang nyenggol masalah perempuan dan tidak segan-segan berdebat.

#Suka Film Action

Film-film kayak: Film-film Jason Statham, Film-film Jackie Chan, Film-film Tony Jaa

Berarti: Mungkin cewek ini adalah cowok.

#Suka Film Slasher/Horror/Gore

Film-film kayak: A Serbian Film, Cannibal Holocaust, apapun yang ada orang digorok secara realistis.

Berarti: Mungkin dia adalah psikopat.

#Suka Film-Film Michel Gondry

Film-film kayak: Eternal Sunshine of the Spotless Mind, Be Kind Rewind, Science of Sleep, Tokyo!

Berarti: Hipster. Soalnya kayaknya keren aja kalo ngomong, “gue suka film-filmnya Gondry”.

#Suka Film-Film yang Kamu Gak Tau

Film-film kayak: Film-filmnya Luis Bunuel, film-filmnya Ingmar Bergman, film-filmnya Francois Truffaut, film-filmnya Jean-Luc Godard. Lo tau film El Topo? Gak tau yah? Itu salah satu favorit gue juga sih.

Berarti: Film-snob. Dia akan membuat kamu merasa hina dan tidak layak berada di hadapannya kalo lagi ngomongin film. Dia akan menyebut film favorit kamu sepanjang masa (Transformers) adalah film sampah dan gak layak ada. Abis ngobrol sama dia, pulangnya kamu akan merasa hidup kamu selama ini sia-sia.

#Tipe yang Gak Suka Film

Film-film kayak: Ya gak ada. Kalo kamu ajak nonton dia bakal bilang, “Jangan pernah ajak gue nonton. Gue gak mau duduk gak ngapa-ngapain selama dua jam di dalem bioskop.”

Berarti: Biasanya yang kayak gini tipe nyentrik sih. Mungkin dia tipe yang kalo ketemu orang gak mau salaman karena tangan orang katanya “banyak kuman”. Mungkin dia tipe yang kalo kamu dateng ke rumahnya, kamu cuma boleh duduk di teras, karena kamu “bikin kotor”. Mungkin uang di dompetnya gambar pahlawannya ngadep ke sisi yang sama semua. Pokoknya aneh banget deh. Gak asik.

Tua Tapi Mesra

Sepasang kakek-nenek datang kerestoran Mc Donald dengan saling menuntun. Mereka duduk disebuah bangku panjang berdua, disampingku. Si kakek segera berdiri dan memesan makanan, sebuah hamburger, seporsi kentang goreng dan se…gelas minuman.
Setelah itu kembali duduk, membagi hamburger jadi 2 bagian, menghitung kentang goreng dengan cermat dan membagi adil dengan si nenek, kemudian mengambil dua sedotan, menaruh gelas minuman tepat ditengah meja.

Aku memperhatikan tingkah sepasang kakek-nenek itu dengan salut & kagum, pikirku… “Wah sudah tua-tua begitu masih bisa saling berbagi & mengasihi….sungguh patut dijadikan contoh…”

Si kakek kemudian mulai makan bagiannya, sementara si nenek hanya memperhatikan. Akupun merasa kasian, akhirnya mendekat sembari menyodorkan kentangku yang Super Size dan berkata: “Kek ambillah ini…”

Si Kakek jawab: “Tidak usah terima kasih..kami selalu berbagi makanan yang sama”.

Sampai si kakek selesai makan, mengelap mulut dengan tissue, si nenek masih saja menunggu tanpa menyentuh makanan bagiannya.

Akupun mendekat lagi, kali ini berkata: “Nek, boleh saya belikan makanan yang lain, mungkin nenek tidak suka yang ini?”

Si Nenek jawab: “Tidak terimakasih..”

Lalu Aku bertanya lagi, “Kalau begitu kenapa makanannya tidak dimakan, katanya kalian suka berbagi?”

Kata si Nenek, “SAYA SEDANG MENUNGGU GIGI… GANTIAN SAMA KAKEK!!”

Hasil Ulangan Tengah Semester

Hi Bloggers 🙂 !!

Hari Sabtu kemarin aku menerima rapor sisipan hasil UTS. Hasilnya lumayan -tidak terlalu jelek dan tidak pula terlalu bagus- tapi bukan pas-pasan lho. . .
Kalau dibandingkan dengan hasil Ulangan yang sebelumnya memang nilaiku menurun tapi itu wajar saja untuk UTS, baik untuk semester ganjil maupun semester genap..

Aku lumayan takut kalau papaku marah-marah waktu tau kalau nilaiku menurun, namun ternyata tidak. Papaku nggak marah-marah waktu tau kalau nilaiku memang sedikit menurun namun tetap saja ekspresi wajahnya menunjukkan kalau dia memang marah ataupun kaget dan semacamnya. . . .

Yang paling diperhatikan sama papaku dari dulu sampai sekarang cuma 1, apalagi kalau bukan MATEMATIKA !!!
Setiap kali nilai Matematika ku dapat 7, aku ditanyain kayak ginian : “Kenapa nilaimu Matematika kok menurun ? Nggak belajar ya ?” dll

Tapi untungnya nilai Matematika ku 85, jadi papaku nggak jadi marah deh…… 🙂 !!!!

Seumur hidup dapat nilai bagus di sisipan baru kali ini, nilai Ulangan Harian 93, nilai tugas : 94, dan nilai UTS 85 🙂
Senang banget….. 🙂 !!!

Rick Price – Heaven Knows

Hi Bloggers 🙂 !!
Udah lama aku nggak post, kali ini aku mau post lagu yang bisa dibilang salah satu dari “Favoritku” beserta videonya.
Aku tau lagu Heaven Knows ini pertama kali dari Bu Guruku waktu aku masih ekstrakurikuler Bahasa Inggris waktu kelas 7, guruku memutarkan lagu ini untuk mengisi lirik-lirik lagu yang hilang sebagai tugas ekstrakurikuler kami. Guruku akan mengucapkan lirik yang hilang itu apabila pengucapan pada lagunya kurang jelas bagi kami, guruku juga mengatakan kalau ini lagu lama jadi kami tidak bisa mengisinya tanpa mendengarkannya terlebih dahulu. Guruku menerjemahkan arti dari lagunya kepada kami dan mengapresiasikannya atau apalah namanya. Sejak saat itu aku download lagunya dan memutar lagunya berkali-kali waktu aku punya waktu senggang.

Btw, ini lirik lagunya :

Rick Price – Heaven Knows

She’s always on my mind
From the time I wake up till
I close my eyes
She’s everywhere I go
She’s all I know

And though she’s far away
It just keeps getting stronger
everyday
And even now she’s gone
I’m still holding on
So tell me where do I start
Cause it’s breaking my heart
Don’t wanna let her go

Maybe my love will come back someday
Only heaven knows
And maybe our hearts will find a way
Only heaven knows
And all I can do is hope and pray
’cause heaven knows

My friends keep tellin’ me
That if you really love her
You’ve gotta set her free
And if she returns in time
I know she’s mine
So tell me where do I start
Cause it’s breaking my heart
Don’t wanna let her go

Maybe my love will come back someday
Only heaven knows
And maybe our hearts will find a way
Only heaven knows
And all I can do is hope and pray
’cause heaven knows

Why I live in despair
‘Cause wide awake or dreaming
I know she’s never there
And all this time I act so brave
I’m shaking inside
Why does it hurt me so

Maybe my love will come back someday
Only heaven knows
And maybe our hearts will find a way
Only heaven knows
And all I can do is hope and pray
’cause heaven knows

Maybe my love will come back someday
Only heaven knows
And maybe our hearts will find a way
Only heaven knows
And all I can do is hope and pray
’cause heaven knows

Heaven knows… [ x2 ]

Ini videonya :

Kesaksian Warga Bengkalis yang Mati Suri dalam Temu Alumni ESQ ‘Menyaksikan Orang Disiksa dan Ingin Kembali ke Dunia’.

Pengalaman mati suri seperti yang dialami Aslina, telah pula dirasakan banyak orang. Seorang peneliti dan meraih gelar doktor filsafat dari Universitas Virginia Dr Raymond A Moody pernah meneliti fenomena ini. Hasilnya orang mati suri rata-rata memiliki pengalaman yang hampir sama. Masuk lorong waktu dan ingin dikembalikan ke dunia.

Catatan ini dilengkapi pula dengan penjelasan instruktur ESQ Legisan Sugimin yang mengutip Al-Quran yang menjelaskan orang yang mati itu ingin dikembalikan ke dunia, serta penelusuran melalui internet tentang Dr Raymond. Bagi pembaca yang ingin mengetahui perihal Dr Raymond dapat membuka situs http://www.lifeafterlife. com dan hasil penelitian Raymond tentang mati suri dapat dibaca di buku Life After Life.

Aslina adalah warga Bengkalis yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri.

Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberikan penjelasan pembuka. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil cobaan telah datang pada dirinya. Pada umur tujuh tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakan racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid) . Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah Sakit Mahkota Medical Center (MMC) Melaka Malaysia. Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi.

”Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan,’ ‘ jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina kembali ke Mahkota sekitar pukul 12 malam itu. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak jantungnya dan napasnya sesak.Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang perawatan. ”Aslina seperti orang ombak (menjelang sakratulmaut, red). Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir, ” ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina memberikan kesaksiaanya.

”Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,” begitu ia mengawali kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, amal dan ketakwaan sebelum mati datang. ”Saya telah merasakan mati,” ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu.

Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. ”Terasa malaikat mencabut (nyawa, red) dari kaki kanan saya,” tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. ”Saat di ujung napas, saya berzikir,” ujarnya. ”Sungguh sakitnya, Pak, Bu,” ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ Pekanbaru.

Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan Assalaimualaikum kepada ruh Aslina. ”Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar,” ujar Aslina mencerita pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya: ”siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu. ”

Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah. ”Tak ada teman kecuali amal,” tambah Aslina yang Ahad malam itu berpakaian serba hijau.

Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari orang tersebut.

Aslina melanjutkan. ”Bapak, Ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput. Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan ”Ayah”. ”Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan ayah saya,” tanyanya. Lalu muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: ”Wahai ayah, janji saya telah sampai.”

Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnya berkata kepada Aslina. ”Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu. ” ruh Aslina pun menjawab. ”Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai”.

Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada. ”Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,” ujarnya bak seorang pendakwah.

Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, disebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu. ”Siapa kamu?” lalu perempuan itu menjawab.”Akulah (amal) kamu.”

Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya. ”Siapa manusia ini?” Amal Aslina menjawab orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.

Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat. Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.

Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga suka membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia.

Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara orang mengucap : Subnallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar. Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir.

Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tersebut adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secara literlek berarti akhir yang baik. Yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat) baik,red).

Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan azan seperti azan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya. ”Saya mau shalat.” Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina. ”Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,” ungkap Aslina. Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak ”husnul khatimah” itu mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. ”Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah.”

Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata. ”Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah.” Manusia-manusia itu juga memohon. ”Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.”

Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah. Setelah kesaksian Aslina, instruktur Pelatihan ESQ Legisan Sugimin yang telah mendapat lisensi dari Ary Ginanjar (pengarang buku sekaligus penemu metode Pelatihan ESQ) menjelaskan bahwa fenomena mati suri dan apa yang disaksikan oleh orang yang mati suri pernah diteliti ilmuan Barat. Legisan mengemukakan pula, mungkin di antara alumni ESQ yang hadir pada Ahad (24/9) malam itu ada yang tidak percaya atau ragu terhadap kesaksian Aslina. Tapi yang jelas, lanjutnya, rata-rata orang yang mati suri merasakan dan melihat hal yang hampir sama.

”Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang ditunjukkan Allah kepada kita semua, ” ujarnya.Legisan menjelaskan penelitian oleh Dr Raymond A Moody Jr tentang mati suri. Raymond mengemukakan orang mati suri itu dibawa masuk ke lorong waktu, di sana ia melihat rekaman seluruh apa yang telah ia lakukan selama hidupnya. Dan diakhir pengakuan orang mati suri itu berkata: ”Dan aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya.”

Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang berteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan ”aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya,” Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu’muninun (23) ayat 99-100:

Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:”Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).”(99) . Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (100).

Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39:

”Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”

Usai pertemuan alumni itu, Aslina meminta nasehat dari Legisan. Intruktur ESQ itu menyarankan agar Aslina senatiasa berdakwah dan menyampaikan kesaksiaannya saat mati suri kepada masyarakat agar mereka bertaubat dan senantiasa mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Setelah acara, banyak di antara alumni yang bersimpati dan ingin membantu pengobatan sakit gondoknya. Para hadirinpun menyempat diri untuk berfoto bersama Aslina.

Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari kesaksiaan tersebut.

Nb : Bagikan cerita ini kepada semua orang, agar mereka mendapat hikmahnya dari cerita ini. Ternyata hidup ini hanya sementara, dan hanya amal serta hati yang bersih yang menuntun kita menuju jalan kehadapan Illahi.

RUMUS BELAJAR ALBERT EINSTEIN vs ORTU DAN SEKOLAH ZAMAN SEKARANG

BELAJAR = BERMAIN = BELAJAR, MEHAFAL BUKAN BELAJAR DAN BELAJAR BUKAN MENHAFAL.
itulah inti sari Rumus Belajar dari Albert Einstein.
Ia selalu belajar bersama anaknya sambil membuat permainan ala anak2 misalnya kapal2an layar, Balon Air, Balon Udara, gasing putar… lempar batu ke air…, mencampur warna dan mengaduknya, membuat peswat dari kertas, bermain perahu dayung, bemain gelembung sabun dsb….
Dari sana Einstein selalu bertanya pada anaknya mengapa…ini bisa terjadi…. mengapa yg ini kok bisa gagal…. bagaimana ini bisa bekerja dan tidak bekerja dengan baik dan bagaimana kita bisa memperbaikinya.? Anaknya akan sangat semangat sekali menjawab dan terkadang berdebat untuk saling mempertahankan argumennya, dan Einstein sangat senang sekali apa bila di debat oleh anaknya… Ramailah proses belajar ala Einstein ini jadinya.
Melalui permainan itulah Einstein mengajari anaknya tentang hukum kecepatan, percepatan, hukum gaya berat, pergerakan, dan semua hukum2 fisika dari alam semesta.
Belum pernah Einstein mengajari anaknya sambil duduk, menulis di buku dan serius. Ia selalu mengajari anaknya kapan saja dan dimana saja, dan salah satu favorit mereka adalah “belajar/bermain” di pinggir danau.
Eintein selalu bercanda2 dengan anaknya, tertawa, tergelak bersama anaknya saat mereka sedang belajar. Einstein hampir tidak bisa memisahkan Belajar dari bermain dan bermain dari belajar.
Einstein sangat mencintai ilmu pengetahuan sekaligus juga mencintai ke dua anaknya, dengan cara belajar ala Einstein tsb, anaknyapun jadi sangat mencintai apa yg namanya ILMU PENGETAHUAN DAN ‘BELAJAR, ya “BELAJAR YG SESUNGGUHNYA”.
Tapi saat ini rupanya rumus Einstein tersebut sudah di anggap kadaluarsa dan tidak berlaku lagi, Rumus belajar yg di anut SEKOLAH dan Para Orang Tua saat ini telah di ganti menjadi:
“BERMAIN BUKAN BELAJAR DAN BELAJAR TIDAK BOLEH SAMBIL BERMAIN”, MENGHAFAL = BELAJAR DAN BELAJAR = MENGHAFAL.

Mungkin itulah mengapa kita hingga saat ini belum berhasil melahirkan manusia jenius sekaliber Albert Einstein.

Bahasa Jawa Lebih Efisien dari Bahasa Inggris

walk slowly on the edge (side) of the road.
(mlipir)

fall backward and then hit own head
(nggeblak)

Ugly expressions because of pushing something out (in the toilet)
(ngeden)

got hit by a truck that is moving backward
(kunduran trek)

talk too much about unimportant thing
(cangkeman)

smearing one’s body with hot ointment or liquid and then massaging it
(mblonyo)

going without notice/permission
(mlethas)

walking without using anything
(nyeker)

taking the longer way to get to the destination
(ngalang)

riding an old bicycle
(ngonthel)

falling/ tripping forward (and may hit own face)
(kejlungup)

side effect after circumcision
(gendhelen)

a small, sharp thing embedded inside one’s skin
(susuben/ ketlusupen)

spending a lot of time doing nothing
(mbathang)

feeling uncomfortable because there is something that smells bad
(kambon)

things getting out from a container accidentally because of gravity
(mbrojol)

get hit by finger into the eyes
(kecolok)

wrong sleep (head) position making the veins become neck pain
(tengeng)

get farting from someone
(kentutan)

do not have brain in the head
(pekok/ kenthir)

get hit by thing collapsing on top of one’s head/ body
(kambrukan/ kembrukan)

drinking straight from the bottle without using glass, where whole bottle tip gets into the mouth
(ngokop)

cannot open eyes because something is shining very bright
(blereng)

cannot hold bowel movement
(ngebrok)

something coming out from one’s rear end little by little
(keceret/ kecirit)

hanging on tightly to something in order to be inert
(gondhelan )

falling/ tripping accidentally because of a hole
(kejeglong)

doing something without thinking about the consequences
(cenanangan)

being overly active carelessly
(pecicilan/petakilan)

feeling unwell because of cold temperature
(katisen)

making too much noise, disturbing other people’s sleep
(mbribeni)

tripping over accidentally caused by wires, cloths, gowns etc.
(kesrimpet)

being alone (or with a companion) in the corner of a place/ room doing something suspicious
(mojok)

pretend to be poor/ no money
(ngere)

feeling dirty/afraid of something
(nggilani)

pretend to be homeless, no money and never take shower
(nggembel)

a pyroclastic cloud that came out from a volcano
(wedus gembel)

Laughing Out Loud
(ngakak)